Mengenal Makna Tauhid
Bersama Pemateri :
Ustadz Fachrudin Nu`man
Mengenal Makna Tauhid merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Fachrudin Nu’man, Lc. dalam pembahasan Hati Yang Mentauhidkan Allah. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 3 Rabbi’ul Awwal 1442 H / 20 Oktober 2020 M.
Kajian Islam Ilmiah Tentang Mengenal Makna Tauhid
Pada pembahasan yang lalu kita sudah dibaca muqaddimah tentang pentingnya kesucian hati. Dan sucinya hati yang paling utama dengan kekuatan tauhid seorang hamba. Karena sucinya tauhid seorang hamba akan berimbas kepada kesucian seluruh hiruk-pikuk kehidupan dia. Baik dalam urusan agama, begitu juga dalam urusan dunia.
Secara umum, hati dalam jiwa seorang hamba tak ubahnya seperti sang raja. Apabila hatinya baik, hatinya suci, hatinya bersih, insyaAllah seluruh prajurit-prajuritnya (yaitu seluruh anggota badannya) akan ikut baik. Sebaliknya, tatkala hatinya kotor, penuh dengan noda, dan noda hati yang paling berbahaya, bahkan noda yang kalau kita wafat membawa noda tersebut tidak bisa diharapkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu noda kesyirikan. Keburukan diatas segala keburukan yang terjadi pada diri manusia tatkala mereka menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Adapun di hari ini, juga masih mukaddimah-mukaddimah dari buku ini. Karena hakikat atau inti dari pembahasan buku ini adalah mengenal perkara-perkara yang dengan perkara-perkara tersebut seseorang memiliki kekuatan tauhid.
Sebelum kita jauh mengenal hati yang mentauhidkan Allah, hati yang tunduk, hati yang tunduk, hati yang tawakal, hati yang cinta dan seterusnya, kita perlu mengetahui pembahasan dalam bab ke-2, yaitu mengenal makna tauhid dan keindahan tauhid.
Bagaimana bahwasanya ketauhidan ini membawa keindahan pada keihidupan kita? Maka di sini ada dua sub pembahasan, mengenal makna tauhid.
Mengenal makna tauhid
Para ulama -tentu saja tidak asing bagi kita- ketika membahas tentang perkara tauhid yang merupakan perkara inti dan asas dalam kehidupan kita, mereka menafsirkan makna tauhid agar kita tentunya betul-betul bisa merealisasikan tauhid sesuai dengan maknanya.
Maka At-Tauhid sesuai dengan namanya, secara bahasa dari kalimat wahhada-yuwahhidu-tauhidan, menjadikan segala sesuatu menjadi satu, tidak ada duanya, tidak bercabang, tidak ada sekutunya. Oleh karena itu kita sering mendengar kalimat:
توحيد الأمة
“Menyatukan umat.”
Maka dari sini kita juga dapat mengambil faedah makna bahwa ketika kita mengatakan “mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” maka artinya adalah menjadikan Allah Allah satu-satunya Dzat yang kita sembah, menjadikan Allah satu-satunya Dzat yang memiliki sifat ketuhanan, yang berhak disembah, diibadahi, Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya Dzat pengatur, pencipta dan pemilik alam semesta ini.
Oleh karena itu ketika kita mengatakan “Mentauhidkan Allah,” maka artinya bahwasanya kita tidak menjadikan apapun di alam semesta ini selain Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai sesembahan kita, sebagai Tuhan yang kita yakini bahwasanya Dia menciptakan, mengatur dan memiliki seluruh alam semesta dan dia berhak disembah. Maka tidak ada yang berhak disembah juga di alam semesta ini kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh karena itu para ulama mengatakan bahwasanya hakikat tauhid kembali kepada satu kalimat yang sangat agung, yaitu Laa Ilaaha Illallah, tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah.
Lihat juga: Syarat-Syarat Laa Ilaaha Illallah
Bagaimana penjelasan selengkapnya? Download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini..
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49340-mengenal-makna-tauhid/